Duka di Ruang IGD: Kisah Rama dan Tuntutan Keluarga di Rumah Sakit Dr. Soewandhi

Dilihat: 40

 

NEWSFBMOELDOKO.COM || Surabaya ( Jatim ) 1 November 2025 – Di tengah keramaian ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dr. Soewandhi Surabaya, seorang pasien bernama Rama tiba dalam kondisi kritis pada Kamis malam (31/10/2024). Namun, harapan keluarganya agar nyawa Rama terselamatkan berakhir dalam duka mendalam. Alih-alih mendapat penanganan yang mendesak, Rama dilaporkan tak kunjung ditangani hingga akhirnya meninggal dunia.

 

Kisah ini tidak hanya mengungkap duka bagi keluarga, tetapi juga mempertanyakan profesionalisme pihak rumah sakit yang berlokasi di Jalan Tambak Rejo, Surabaya. H. Muhammad Rosul, SH, MH, Ketua Organisasi BMPN Indonesia, yang turut mendampingi keluarga pasien malam itu, menyampaikan kekesalannya.

 

“Kami datang ke rumah sakit berharap ada penanganan yang cepat karena kondisi Rama sangat kritis. Namun, pasien hanya didiamkan tanpa tindakan medis yang memadai. Keadaan ini benar-benar mengecewakan dan tidak manusiawi,” ungkap Rosul, menahan emosi.

 

Menurutnya, suasana tegang sempat terjadi ketika ia meminta dokter segera menangani Rama. Permintaan ini, bukannya dijawab dengan penjelasan atau tindakan, malah berujung pada respons marah dari pihak medis. “Kami bukan orang medis, yang tahu kondisi pasien adalah dokter, bukan kami. Seharusnya mereka lebih peka,” tutur Rosul.

 

Kisah sedih ini berlanjut dengan adanya aksi yang dilakukan oleh pihak keluarga serta anggota BMPN. Mereka menggeruduk rumah sakit sebagai bentuk protes dan menuntut pertanggungjawaban langsung dari manajemen rumah sakit atas kelalaian yang mereka alami. “Jika tidak ada kejelasan, kami akan menggelar aksi protes besar-besaran. Kami ingin keadilan bagi Rama dan semua pasien yang mengalami nasib serupa,” tegas Rosul.

 

Bagi Rumah Sakit Dr. Soewandhi, peristiwa ini menjadi catatan kelam yang mencoreng citra pelayanan medisnya. Tidak hanya sebagai tempat layanan kesehatan, rumah sakit diharapkan bisa memberikan kepastian dan keamanan bagi pasien, terlebih dalam kondisi kritis. Kisah Rama mengingatkan kembali pentingnya empati dan respons cepat dari tenaga medis demi menyelamatkan nyawa, serta membangun kepercayaan masyarakat pada fasilitas kesehatan.

 

 

Arsip