IMG-20240608-WA0043

Ade Chairunisa Minta Maaf, Pena NTT Bali Tetap Dukung Polda Metro Beri Efek Jera 

Dilihat: 38

Newsfbmoeldoko.com Denpasar- | (8/6) Selebgram Ade Chairunisa telah beri pernyataan. Merespon permintaan maaf pemilik akun Instagram @psychedelisha atas postingan menimbulkan ujaran kebencian dan rasisme terhadap masyarakat NTT, Perhimpunan Jurnalis (Pena) NTT Bali angkat bicara. 

Bahwa tetap dukung dan mendorong proses hukum terhadap Selebgram yang telah dilaporkan Forum Pemuda NTT (FPN) Pusat di di Polda Metro Jaya. Juga menyatakan, beredarnya video berisi sanksi sosial terhadap Ade Chairunisa adalah pernyataan sepihak tanpa melibatkan organisasi PENA NTT Bali.

Untuk diketahui, setelah viral selebgram Ade Chairunisa dengan nama akun Instagram @psychedelisha19 meminta maaf kepada seluruh rakyat NTT dimana saja berada. “Saya mohon maaf yang sebesar besarnya kepada teman-teman asal NTT. Saya juga punya banyak teman dari NTT. Saya sama sekali tidak bermaksud untuk menghina, merendahkan orang NTT. Tidak ada niat sama sekali,” cetusnya wanita asal Jakarta ini.

Selebgram yang sudah menetap di Bali mengaku, jika dirinya kaget ketika kontennya bisa berubah menjadi masalah seperti ini. Wanita 28 tahun yang meminta alamatnya di Bali dirahasiakan tersebut mengaku sudah membaca berbagai berita di media mainstream dan media sosial soal laporan terhadap dirinya baik di Polda Metro Jaya maupun. 

“Saya nyesek bacanya. Saya menyesal dengan kejadian ini. Sekali lagi tidak ada niat satupun untuk merendahkan orang NTT di Bali,” ujarnya sembari mengatakan, tidak menyangka kalau jadi masalah besar seperti ini. “Dari hati yang paling dalam saya minta maaf. Andaikan waktu bisa diputar ulang, saya tidak ingin kejadian seperti ini,” lagi ujarnya. 

Terpisah, Ketua Perhimpunan Jurnalis (Pena) NTT Bali, Igo Kleden menegaskan, proses hukum  Selebgram Ade Chairunisa akan terus dikawal. Sementara terkait video pernyataan yang menyebut nama organisasi viral di medsos, Igo menegaskan bahwa itu pernyataan sepihak tanpa melibatkan organisasi PENA NTT Bali. 

Menyusul viralnya video pernyataan sikap bersama yang menyebut FPN NTT Bali dan PENA NTT Bali, organisasi yang beranggotakan jurnalis asal NTT itu mengklarifikasi bahwa pernyataan itu bukan atas nama organisasi PENA NTT Bali. “Hasil pleno pengurus memutuskan untuk terus mengawal proses hukum yang telah dilaporkan FPN Pusat ke Polda Metro Jaya,” timpal Igo, di Denpasar Sabtu (8/6). 

Ketua PENA NTT Bali usai rapat pleno pengurus di Sekretariat Cafe PICA Sudirman menegaskan, proses hukum itu sebagai bentuk pembelajaran bagi wanita tersebut dan masyarakat umum untuk lebih bijak bermedsos.  “Keputusan organisasi, proses hukum ini terus kita kawal dan mendorong Polda Metro Jaya menuntaskan kasus ini agar yang bersangkutan jera,” ucapnya.

Selebgram Ade Chairunisa memposting video yang diduga telah menghina dan melecehkan warga NTT di Indonesia melalui postingan di akun Instagram @psychedelish. Video itu kemudian memantik kemarahan diaspora NTT yang juga ikut berkomentar di postingan tersebut. 

Igo Kleden mengatakan, penyidik Polda Metro Jaya telah bekerja dan memeriksa pelapor dari FPN Pusat. Oleh karena itu, Igo meminta semua pihak menghargai proses hukum dan mengawal proses hukum ini. 

“Soal salah dan benar, kita menunggu proses penyidikan yang saat ini sedang berjalan. Tidak ada tawar menawar lagi. Penyidik yang akan menilai, mengkaji, delik aduan mana yang akan digunakan,” tegasnya.  Sementara menanggapi video permintaan maaf dari selebgram Ade Chairunisa, Igo mengatakan, permintaan maaf tersebut merupakan hal yang lumrah. 

Namun untuk memberikan efek jera, proses hukum harus terus berjalan. “PENA NTT Bali dengan tegas menolak permintaan maaf dari Ade Chairunisa. Tidak ada tawar menawar lagi. Tidak ada lagi upaya untuk merespon permintaan maaf dari Ade Chairunisa lagi,” ujarnya. 

Sementara Ketua Umum FPN Pusat Adi Ndale saat dikonfirmasi menjelaskan, laporan yang di Polda Metro Jaya sudah berjalan sebagaimana mestinya. Menurutnya, penyidik dari Polda Metro Jaya sudah memeriksa pelapor yakni FPN Pusat. 

Penyidik dari Polda Metro Jaya sudah memeriksa pelapor dua hari lalu. Waktu itu yang diperiksa adalah dirinya sebagai Ketua Umum FPN Pusat dan Ketua Divisi Hukum Wilfridus Watu, SH, MH. “Kami diperiksa sebagai pelapor, sudah diambil keterangan, mengkonfirmasi bukti-bukti dan sebagainya,” ujarnya. 

Pihaknya sudah memberikan keterangan secara lengkap kepada penyidik. Dan dalam beberapa hari lagi, terlapor Ade Chairunisa juga akan dipanggil penyidik ke Polda Metro. Adi Ndale mengaku, setelah pemeriksaan pelapor di Polda Metro Jaya, kuasa hukum Ade Chairunisa terus saja menelepon dirinya.

“Tidak hanya kuasa hukum terlapor. Tapi juga melalui beberapa orang lainnya. Dari pihak Ade Chairunisa terus menelpon untuk diajak bertemu. Kami tetap menolaknya,” ungkap Adi Ndale. FPN biarkan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. 

“Kita menunggu Ade Chairunisa diperiksa polisi, dan penyidik yang akan menentukannya,” ujarnya. Saat ditanya soal respon permintaan maaf di Bali yang menuai tanggapan negatif, menurut Adi Ndale, pro kontra di media sosial itu hal yang wajar. Ia mempersilahkan polemik di media sosial, baik yang positif maupun negatif. 

“Polemik di media sosial itu wajar saja. Silahkan saja dan sah-sah saja. Tetapi kami di Jakarta tetap fokus proses hukum. Ini demi marwah dan martabat orang NTT di mata publik. Biarkanlah hukum yang berjalan,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pemilik akun Instagram @pshycedelisha19 dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena dinilai menghina warga NTT Bali. 

Dalam postingannya, selebgram tersebut menyebutkan dirinya pernah melihat akun seseorang yang diduga warga NTT.

Dirinya menyebutkan sosok tersebut dari wajahnya seolah memiliki keturunan luar negeri namun berasal dari NTT.

“Lu nggak usah mix Arab, lu itu mix NTT. Nggak usah gegayaan pakai mix Arab anj*. Muka lu NTT banget,” ucap selebgram tersebut di unggahannya sambil tertawa.

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan pernah bertemu warga NTT dengan kalimat yang menyinggung dan cenderung rasis. “Pernah ketemu orang kecil-kecil hitam, gue bukannya rasis, kayaknya tengil banget. Gue geli banget ngeliat kayak pakai gelang gold kayak rapper US, padahal orang NTT anj*,” ucapnya dalam video yang viral tersebut. ()

Arsip